Seorang tua tamak menghendaki kursinya abadi
Puluhan tahun benar itu mulutnya
Menebar takut dengan pongah ambisi
Dan berani-berani lari memilih sembunyi
Bahkan benci memilih sunyi
Karna dinding-dinding tak tuli
Karna aksi-aksi
Hanya mengundang sakit badan sendiri
Tapi hari ini
Sakit itu tak memberi apa-apa
Hanya hadirkan bosan yang tak berujung
Dan diam itu hanya membuah sungkawa
Bukan memberi pilihan-pilihan bernilai
Maka bersuara adalah langkah menuntut hak
Adalah jalan menghenti berai
Dan ideologi putih (Islam) menari-nari tawarkan damai
Mengoceh renyah menggemakan saatnya tirani usai !