Total Tayangan Halaman

Jumat, 01 April 2011

Untukmu Libya : Saatnya Tirani Usai


Seorang tua tamak menghendaki kursinya abadi
Puluhan tahun benar itu mulutnya
Menebar takut dengan pongah ambisi
Dan berani-berani lari memilih sembunyi
Bahkan benci memilih sunyi
Karna dinding-dinding tak tuli
Karna aksi-aksi
Hanya mengundang sakit badan sendiri

Tapi hari ini
Sakit itu tak memberi apa-apa
Hanya hadirkan bosan yang tak berujung
Dan diam itu hanya membuah sungkawa
Bukan memberi pilihan-pilihan bernilai
Maka bersuara adalah langkah menuntut hak
Adalah jalan menghenti berai
Dan ideologi putih (Islam) menari-nari tawarkan damai
Mengoceh renyah menggemakan saatnya tirani usai !

Say Good Bye


Menulis dilelap Bidadari
Ketika otak mulai tumpul mengeja
Dan mata ini lelah menatap silih berganti lakon benalu budak materi
Dan mata ini jengah menatap bahak-bahak capital menjarah
Menata susun indah lalu mencacahnnya, memilah  mudah menjadi  serpih-serpih kalah
Mematung  ragu dipersimpangan pilih, berlari menjemput cerah atau berhenti dijajah lelah
Dan kata-kata kembali mengguncang hati, merindingkan kuduk-kuduk yang lunglai
Deras alir darah menggerak indra-indra , melumer  tebal dinding es pembeku andil
Sayup dikeremangan malam  melantun merdu  tembang rindu  kedamaian
“Keadilan takkan hadir hanya dengan ratapan
Kebenaran takkan menampak pesona hanya dengan menggumam angan
Perubahan idaman takkan hadir dengan obrol tak karuan dan gerak asal-asalan
Dan perjuangan takkan berbuah manis bila dibingkai kekerasan”
Berfikirlah, Bergeraklah, Bersatulah menghadirkan senyum-senyum itu kembali”
Mengakhiri hegemoni tirani dan menggelorakan “Say Good Bye” untukmu Demokrasi !!!

Negeri Gula-gula